Rupiah Loyo dan Politik Gaduh, Jaguar Indonesia Revisi Target Penjualan

Jakarta - Agen Pemegang Merek Jaguar Land Rover di Indonesia, PT Grand Auto Dinamika (GAD) tahun ini mematork target penjualan mobil Jaguar sebanyak 100 unit atau meningkat 100 persen dari realisasi penjualan 2014 lalu. Namun melihat kondisi perekonomian yang masih melandai dan situasi politik yang penuh hiruk pikuk, target tersebut direvisi menjadi 70 unit.

“Ada banyak hal selain faktor perekonomian dimana exchange rate (nilai tukar rupiah terhadap dolar) dan pertumbuhan ekonomi , juga faktor kepastian atau stabilitas politik,” tutur Marketing Communication Manager GAD, Tryfena Sri Rahajoe kepada detikOto, di Jakarta, Kamis (9/4/2015).


Sejatinya, kata Tryfena, kondisi seperti ini sudah dirasakan pihaknya sejak 2014 lalu. Saat itu kekhawatiran calon konsumen terhadap situasi politik karena adanya perhelatan pemilihan umum anggota legislatif dan presiden. Walhasil, calon pembeli juga menunggu.


“Karena mereka bersikap wait and see, maka juga berdampak ke penjualan kami. Penjualan turun sekitar 20 persen, sehingga total penjualan sepanjang tahun itu hanya 50 unit,” ucapnya.


Pengaruh kondisi politik ini dinilai lebih besar ketimbang kenaikan tarif pajak penjualan barang mewah (PPnBM) yang naik sejak tahun lalu. Konsumen mobil kelas premium, akan lebih cepat melakukan penyesuaian terhadap pajak atau harga ketimbang meredam kekhawatiran mereka terhadap situasi politik.


“Kalau tax (pajak) yang naik, atau nilai tukar yang melemah, itu bagi mereka hanya shock sesaat saja. Paling dua bulan sudah menyesuaikan, tapi berbeda dengan politik,” kata Tryfena.



Redaksi: redaksi[at]detikoto.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com






http://ift.tt/eA8V8J

Tinggalkan Komentar: