Pabrik Bridgestone di Bekasi dan Karawang, Jawa Barat pun belum bisa memproduksi ban tersebut. Soalnya, untuk membuat ban itu diperlukan teknologi khusus.
"Untuk memproduksi ban itu perlu teknologi khusus. Pastinya kita (Bridgestone Indonesia) belum bisa produksi. Karena mesin produksinya kita belum punya," kata Departement Manager Technical Service Department PT Bridgestone Tire Indonesia (BSIN) Deni Arief Pribadi kepada detikOto.
Meski begitu, Deni mengungkapkan, Bridgestone di Jepang sudah siap memproduksi ban itu. Namun, hasil produksinya masih dalam bentuk prototipe.
"Di Jepang udah siap produksi tapi masih prototipe," ungkapnya.
Sampai saat ini Bridgestone Indonesia belum sampai tahap riset terkait ban tanpa udara itu. Sebab, ban tersebut baru sampai tahap pengenalan dan masih belum tahu kapan realisasinya.
"Sampai saat ini kita belum riset ke arah sana. Masih baru pengenalan. Belum tahu kapan direalisasi. Karena kalau konsep masih bayang-bayang," kata Deni.
Soal bobot ban itu, kata Deni, diusahakan memiliki bobot yang sama dengan ban konvensional. Caranya adalah dengan mengurangi lebar ban itu.
"Diusahakan bobotnya sama, dengan cara menekan lebar ban. Jadi lebih slim, kurang lebar," ujarnya.
Redaksi: redaksi[at]detikoto.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com
http://ift.tt/eA8V8J