Teknologi Dual CVTI KIA Bikin Mesin Lebih Garang dan Irit

Jakarta - Pabrikan otomotif asal Korea, KIA Motors, terus melakukan pengembangan teknologi khususnya teknologi asupan bahan bakar ke mesin atau teknologi gasoline direct injection Dual CVTI.

Teknologi yang kini telah mencapai generasi ketiga itu diklaim mampu menghasilkan tenaga 30 persen lebih besar ketimbang teknologi serupa merek lain.


"Mengapa demikian? Karena kami menggunakan nozle piezo, dimana sistem selenoidnya mampu menyemprotkan kabut bahan bakar ke mesin dua kali lipat," tutur General Manager Product Develpoment PT KIA Mobil Indonesia Arifani Perbowo, saat ditemui di arena IIMS 2014, JIEXPO, Kemayoran, Jakarta, Selasa (23/09/2014).


Sistem itu memiliki kelebihan berupa sistem selenoid yang mampu menyemprotkan kabut bahan bakar ke mesin dua kali lebih cepat. Sehingga dalam satu kali putaran kerja injektor, kabut bahan yang tersemprot ke mesin mencapai 4-10 kali.


Menyemprotkan kabut bahan bakar 4-10 kali. Kecepatan sistem kerja tersebut dikarenakan teknologi dual CVTI KIA yang mampu memecah molekul bahan bakar hingga tingkatan yang paling kecil.


"Hasilnya tenaga yang dihasilkan mesin 30 persen lebih besar dibanding teknologi serupa merek lain, dan irit bahan bakar," paparnya.


Teknologi yang mulai dikembangkan sejak 2003 itu. Telah digunakan pada semua model besutan KIA mulai dari kelas bawah hingga premium.


"Dan yang paling baru, digunakan oleh varian SUV kami, KIA Sorento model 2014," ucap Arifani.


Mobil sport serbaguna bermesin 2000 cc itu tekanan dari sistem injeksinya mencapai 1.800 bar. "Sedangkan milik kompetitor hanya 1.600 bar. Walhasil tenaga yang dihasilkan mesin mencapai 197 PS," tuntasnya.



Redaksi: redaksi[at]detikoto.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com






http://ift.tt/eA8V8J

Tinggalkan Komentar: