“Memang benar, awalnya teman-teman importir umum yang memasarkannya. Volumenya pun terus bertambah, nah pada saat itu juga banyak calon pembeli yang bertanya ke kami mengapa Toyota tidak memasarkannya secara resmi. Akhirnya kami respons,” papar Public Relation Manager PT TAM, Rouli Sijabat, saat dihubungi di Jakarta, Selasa (24/3/2015).
Keinginan calon pembeli yang seperti itu, kata Rouli, dikarenakan mereka ingin mendapatkan kepastian soal layanan purna jual, spesifikasi teknis dan fitur yang telah disesuaikan dengan kondisi lokal Indonesia. “Dan tentunya, panduan. Karena kalau dipasarkan TAM secara resmi buku manual kan pakai Bahasa Indonesia,” tuturnya.
MPV mewah Toyota itu mulai diproduksi pada 2002, dan awalnya hanya diperuntukkan bagi pasar domestik Jepang. Namun, ternyata, konsumen di negara-negara lain, termasuk Indonesia banyak yang kepincut dibuatnya. Jadilah mobil itu diimpor oleh sejumlah importir.
Yuk simak perjalanan Alphard di Indonesia:
http://ift.tt/eA8V8J