Seperti dilansir CNN, Senin (6/4/2015), dalam pengujian tersebut mobil berjalan tidak sepenuhnya tanpa sopir hingga 100 persen.
Dalam kondisi tertentu, tetap dikendalikan oleh pengemudi karena untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, terutama saat berada di keramaian dan penuh dengan pejalan kaki.
Terlebih aturan ketat seperti itu juga terdapat di beberapa kota. Meski begitu, Delphi mengaskan 99 persen sepanjang perjalanan mobil dijalankan tanpa sopir.
Perjalanan ini dimulai dari jembatan Golden Gate yang membentang di antara Semenanjung San Francisco dan Marin, California, Amerika Serikat. Setelah melintasi 13 kota, perjalanan berakhir di kota Manhattan.
Mobil yang diuji adalah Audi SQ5 tanpa sopir yang dilengkapi teknologi otonom dengan berbasis pada radar dan mikroprosesor berteknologi tinggi, serta serangkaian perangkat lunak lainnya. Teknologi tersebut tak hanya mendeteksi jalan raya, orang dan mobil yang lalu-lalang di jalan, tetapi juga navigasi rute jalan.
"Sepanjang perjalanan, kendaraan mengalami situasi jalanan yang kompleks seperti putaran dan kerumunan lalu lintas, zona konstruksi, jembatan, terowongan, pengemudi agresif dan berbagai kondisi cuaca," kata Delphi dalam sebuah pernyataan.
Namun, pabrikan ini mengaku tak ingin membuat mobil tanpa sopir. Dia juga tidak ingin memasarkan fitur mengemudi otomatis alias tanpa sopir ke pabrikan produsen mobil.
Diakuinya, beberapa fitur itu memiliki kesamaan dengan firur yang digunakan di sejumlah model mobil otonom yang ada saat ini. Meski begitu, Delphi menegaskan, dalam tes tersebut ada beberapa teknologi yang khusus terutama saat tes berjalan otomatis di trek lurus dan jalan raya yang ramai.
Redaksi: redaksi[at]detikoto.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com
http://ift.tt/eA8V8J
