Menjelajahi Kampung Megalitikum di NTT

Bena - Perjalanan hari ke-25 cukup panjang yaitu dari Ende menuju Labuan Bajo, peta digital menampilkan angka 389 kilometer. Kontur jalan sangat berliku, menembus perbukitan dengan kondisi aspal yang cenderung baik dan bisa melakukan akselerasi dengan cepat dengan kendaraan Viar Cross X 200 SE.

Seperti diakui bro Aziz yang didaulat sebagai mekanik tim sebagai berikut, "Motornya enggak cuma tangguh di medan offroad tapi juga bisa cepat di medan onroad," ujarnya


Dalam perjalanan panjang tersebut tim VIAR Jelajah Indonesia singgah di beberapa titik yaitu desa megalitikum di desa Ngada, Bena, Nusa Tenggara Timur serta danau Ranamese di dalam rute mendekati Labuan Bajo.


Yang cukup menarik adalah keberadaan desa tradisional tadi yaitu yang lokasinya ada di desa Ngada, Bena tak jauh dari kota Bejawa.


Seperti dikutip dari Wikipedia, kampung Bena adalah salah satu perkampungan megalitikum yang terletak di Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur.


Tepatnya di Desa Tiwuriwu, Kecamatan Aimere, sekitar 19 km selatan Bajawa. Kampung yang terletak di puncak bukit dengan view gunung Inerie.


Keberadaannya di bawah gunung merupakan ciri khas masyarakat lama pemuja gunung sebagai tempat para dewa.


Menurut penduduk kampung ini, mereka meyakini keberadaan Yeta, dewa yang bersinggasana di gunung ini yang melindungi kampung mereka.


Perjalanan hari ke-25 ditutup dengan masa istirahat semalam di Labuan Bajo sebelum melanjutkan perjalanan ke kota Bima keesokan harinya.


Di kota Bima tersebut akan digelar sesi test ride hingga jumpa komunitas di salah satu kafe di kota Bima yang akan diakomodir oleh diler VIAR setempat yaitu Wadu Motor (Gearbox Motor) pimpinan Yohannes Untung.


Salam Viar Jelajah Indonesia, ikuti juga perjalanan Viar Jelajah Indonesia di link ini.







http://ift.tt/eA8V8J

Tinggalkan Komentar: