Seperti dituturkan Divisi Penjualan Mobiltronik, Martin. Menurutnya, Pioneer single DIN ini hadir dengan tipe in dash. Jika tidak digunakan, layar sentuhnya akan masuk ke dalam sistem audio itu.
"(Layarnya) nyimpen ke dalam. Kalau kita mau lihat monitornya nanti dia keluar," kata Martin kepada detikOto di Bursa Otomotif Sunter (BOS) Jakarta.
Tipe in dash ini mampu membaca DVD. Jadi, jika pengendara atau penumpang ingin menonton film, nantinya layar sentuh berukuran 7 inci itu akan keluar.
Selain itu, sistem audio ini juga mendukung format MP3, i-Pod, USB dan bisa juga terkoneksi dengan bluetooth. Untuk GPS, memang belum disediakan. Tapi, jika konsumen ingin menambahkan GPS ke dalam layar ini maka harus ditambahkan modul-modul.
"Kalau dari spek aslinya tidak disediakan GPS," kata Martin.
Tipe in dash, kata Martin, memang jarang peminatnya. Sebab, banyak mobil keluaran terbaru yang sudah mendukung sistem double DIN.
"Kelebihan single DIN mungkin space-nya lebih praktis. Karena enggak semua mobil bisa masuk double DIN. Kalo mobil-mobil lama kan bisa masuk single DIN," kata Martin.
Sayangnya, untuk in dash ini memang rawan rusak. Sebab, jika layar keluar, maka akan menutup blower AC mobil.
"Karena kan pasti menutup blower ac, langsung kena blower ac jadi bermasalah, mereka pasti akan berembun. Kendala (juga) sering di mekaniknya, ketika dia keluar-masuk," ujar Martin.
Dari segi harga, sistem single DIN dengan layar sentuh ini ternyata lebih mahal dibandingkan double DIN. Untuk tipe terbawah double din bermerek dibanderol Rp 2,5 juta. Sedangkan single DIN in dash dengan merek terkenal dibanderol mulai dari Rp 6 jutaan.
http://ift.tt/1tO7t5r