Hartanto Sukmono: Merek KIA Diakui Dunia

Jakarta - Merek mobil buatan KIA Motors di pasar global telah dikenal baik oleh masyarakat. Mereka tak hanya mengenal nama sederet model atau varian yang telah diproduksi oleh pabrikan asal Korea Selatan tersebut.

Hanya, di pasar Indonesia – meski pengenalan produk dan penjualannya menunjukkan tren positif – ternyata belum semoncer merek lain, khususnya Jepang.


"Karena kami -KIA bersama mereka satu grupnya, Hyundai-baru masuk ke pasar Indonesia pada 2000-an," tutur Direktur Pemasaran PT KIA Mobil Indonesia, Hartanto Sukmono kepada detikOto di Jakarta, kemarin.


Padahal, kata Hartanto, keunggulan teknologi KIA telah diakui masyarakat dunia. Pengembangan teknologi maupun desain baik yang dilakukan di Pusat Desain dan Teknologi di Korea maupun di Jerman, telah menghasilkan model dan varian yang digemari konsumen.


"Di pasar global, kami menempati urutan keempat terbesar dalam penjualan," ucap Hartanto.


Lantas bagaimana pabrikan asal Negeri Ginseng itu memperkuat citra mereknya di Indonesia? Bagaimana pula menyiasati persaingan yang terjadi? Seperti apa langkah yang disiapkan terkait dengan kebijakan pemerintah terutama yang terkait dengan sektor otomotif? Berikut wawancara selengkapnya :


Brand KIA di pentas global memang telah dikenal dengan baik oleh konsumen. Bagaimana yang Anda rasakan di Indonesia?


Ya. Secara perlahan namun pasti, brand awareness masyarakat Indonesia terhadap brand kami terus meningkat. Terlebih, masyarakat sendiri, baik di kota-kota besar maupun kecil sudah melek internet.


Artinya, masyarakat kategori ini, juga lebih gampang mengenal brand KIA. Mereka bukan sekadar mengenal nama dan tahu varian atau model yang diproduksi principal kami, tetapi juga lebih jauh dari itu. Mengenal, mengerti, dan memahami teknologi yang dikembangkan KIA berikut keunggulannya.


Memang, kalau bicara soal tingkat awareness terhadap brand kami disbanding brand lain, terutam produk Jepang. Harus diakui masih belum sebesar mereka. Sebab, mereka – dari Jepang – sudah masuk ke pasar Indonesia tahun 1970-an. Sedangkan kami baru memulai menggarap pasar pada 2000-an.


Lantas apa yang Anda lakukan untuk memperkuat brand awareness KIA di benak masyarakat Indonesia?


Komunikasi, layanan, serta pembuktian kualitas adalah kata kuncinya. Komunikasi bukan sekadar promosi saja, tetapi juga bagaimana mengajak masyarakat untuk mendapatkan layanan maupun perhatian dari kami.


Kalau promosi kami bisa melalui channel apa saja, misalnya media massa atau media promosi lainnya baik di luar ruang maupun dalam ruang.


Tetapi untuk komunikasi, kegiatan yang bersifat interaktif secara langsung kami utamakan. Misalnya, kami mempunyai program yang melibatkan para pemilik mobil KIA, antara lain KIA Familiy Like Care dan lainlain.


Kami juga melakukan kegiatan yang melibatkan masyarakat dalam program tanggung jawab social perusahaan. Baik dengan masyarakat umum maupun dunia pendidikan.


Cara lainnya adalah, dengan terus memperkenalkan teknologi kami. Berbagai model terbaru kami, yang mengusung teknologi mutakhir, juga menjadi bukti. Itulah antara lain yang kami lakukan untuk memperkuat brand.


Tetapi, fakta menunjukkan, masyarakat menyukai brand mobil salah satu alasannya karena nilai jual kembali tetap tinggi. Bagaimana dengan KIA?


Kalau dicermati KIA pun seperti itu. Masyarakat tidak perlu khawatir. Kualitas teknologi kami baik mesin maupun fitur penunjang kenyamanan dan keamanan menjadi jaminan. Begitupun dengan desain.


Untuk mendukung itu semua, kami berikan warranty untuk mesin hingga lima tahun atau 150.000 kilometer. Ini merupakan program jaminan mesin dengan jangka waktu terlama yang ada di antara merek.


Dengan jaminan seperti itu, maka ketika mobil tersebut dijual oleh pemiliknya, pembelinya masih akan tetap menikmati jaminan. Dan mesin masih seperti baru.


Faktor lain yang juga membuat brand itu disukai adalah layanan penjualan dan purna jual. Nah, bagaimana jaringan layanan itu di KIA?


Kami terus berusaha menambah jaringan layanan itu. Baik untuk penjualan maupun purna jual atau after sales service. Saat ini, kami meresmikan dealer baru di Pontianak, ini merupakan dealer yang ke-83.


Jaringan kami ada yang tiga S (sales, service, dan sparepart), tetapi ada juga yang dua S, atau masih satu S. Kami akan terus meningkatkan kualitas layanan dengan menambah aspek pelayanan misalnya yang tadinya hanya menjual mobil saja, nantinya akan ditingkatkan dengan layanan servis dan suku cadang.


Selain itu, kami juga akan meningkatkan kualitas sumberdaya manusianya.


Masih ada diler yang hanya menjual dan menyediakan jasa service (dua S), dan bahkan menjual saja (S). Bagaimana kalau ada pemilik mobil yang tiba-tiba membutuhkan suku cadang?


Memang, kami menyadari hal itu sebagai bagian dari kualitas nilai brand. Tetapi sebagai solusi, kami memabngun depo-depo KIA yang menyediakan stok suku cadang. Depo-depo tersebut dibangun di area yang tidak jauh di antara diler yang ada maupun yang masih belum ada diler.


Dengan adanya depo tersebut ketika pemilik mobil membutuhkan sukucadang dan bengkel, maka kami bisa segera mengirimnya. Apalagi, perusahaan jasa pengiriman saat ini juga canggih, ada yang hari itu juga atau setidaknya 24 jam. Jadi tidak perlu khawatir.


Bicara soal penjualan. Seperti Anda menjadikan city car Picanto sebagai ujung tombak. Benarkah demikian?


Begini, dalam setiap strategi pemasaran, selain melihat faktor kompetisi juga harus melihat peluang dan kekuatan diri sendiri. Kebetulan tiga hal itu yang saat ini menjadi tren adalah city car.


Terutama di kota-kota. Dengan semakin mahalnya harga bahan bakar , terlebih tahun depan juga ada kabar harga BBM naik, maka orang cenderung memilih mobil yang irit. Representasi dari mobil dengan karakter seperti itu adalah city car.


Kedua, soal lahan parkir yang terus menyempit seiring bertambahnya populasi mobil di kota. Dengan pertimbangan kecepatan, efisiensi lahan, serta kemudahan untuk parkir, city car menjadi pilihan. Apalagi, produk kami juga memiliki desain bagus, teknologi mesin yang mumpuni, serta fitur kenyamanan dan keamanan yang lengkap.


Bagaimana dengan harga?


Harga produk kami sangat kompetitif. Ingat kata kompetitif jangan diartikan sebagai produk murah. Artinya, dengan segala keunggulan yang ditawarkan dan total ownership cost mobil, tentu harga yang kami patok akan sangat sepadan, atau bahkan kalau dihitung murah.


Saya kira juga begitu dengan produk merek lain. Oleh karena itu di tengah kompetisi yang ketat, dan perkembangan teknologi terbaru. Harga akan menjadi relatif. Dan bagi calon pembeli, serangkaian keuntungan dari ownership cost itu harus diperhitungkan.


Masih berkaitan dengan penjualan, mengapa KIA terkesan tidak begitu agresif menawarkan model baru di gelaran IIMS 2014?


Iya. Kami menghadapi handicap (kendala) yang sebenarnya cukup penting, yakni soal waktu penyelenggaraan pameran ini. IIMS digelar pada pertengahan September.


Pada bulan-bulan ini sangat mepet untuk melakukan pengurusan surat-surat bagi mobil baru. Artinya sangat tanggung kalau pun dipaksakan. Sebab, tiga bulan lagi sudah berganti tahun.


Kebanyakan, para calon pembeli sangat memperhatikan soal waktu ini. Itulah kendala yang kami hadapi pada pameran IIMS kali ini.


Data dari Gaikindo menunjukkan penjualan KIA hingga Agustus lalu menurun dibanding periode Januari – Agustus 2013. Mengapa bisa terjadi?


Iya. Harus kami akui ada penurunan penjualan sekitar 20,8 persen sepanjang delapan bulan tahun ini dibanding tahun lalu. Penjualan periode ini sekitar 6.668 unit. Mengapa? Ada beberapa faktor. Pertama kami memang tidak mengeluarkan banyak produk baru


Hanya dua produk saja, yaitu KIA Morning, city car adik dari KIA Picanto dan generasi terbaru SUV Sportage, yakni All New KIA Sportage. Keduanya pada Mei dan April lalu.


Selain faktor itu. Faktor politik berkaitan dengan pemilihan umum dan pertumbuhan ekonomi yang juga sedikit banyak terpengaruh, ikut mempengaruhi penjualan mobil.


Sehingga, untuk tahun ini, dengan waktu yang tersisa, kami akan menggenjot penjualan model – model yang ada.


Berapa target penjualan tahun ini, dengan melihat kondisi yang ada?


Kalau tahun lalu, kami bisa menjual 12.121 unit, pada tahun ini dengan penjualan yang ada sekarang, kami optimistis masih bisa menjual 10.000-12.000 unit.



Redaksi: redaksi[at]detikoto.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com






http://ift.tt/eA8V8J

Tinggalkan Komentar: